Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022

November 29, 2022
G20 atau Group of Twenty merupakan sebuah forum utama kerjasama ekonomi Internasional yang beranggotakan negara-negara perekonomian besar di dunia yang terdiri dari 19 negara dan 1 embaga Uni Eropa.

G20 sendiri dibentuk pada tahun 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Forum ini disebut sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada tahun 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistematik, termasuk Indonesia.

 
Pembahasan Forum G20

Dalam Forum KTT G20 akan membahas mengenai 2 arus isu yaitu Finance Track dan Sherpa Track.












































FINANCE TRACK



SHERPA TRACK



Fokus isu yang dibahas mengenai


ekonomi dan keuangan seperti:



Fokus isu yang dibahas lebih


luas seperti:




  • Kebijakan fiskal




  • Geopolitik




  • Moneter dan rii




  • Anti korupsi




  • Investasi infrastruktur




  • Pembangunan




  • Regulasi keuangan




  • Perdagangan




  • Inklusi keuangan




  • Energi




  • Perpajakan internasioal




  • Perubahan iklim




  • Kesetaraan gender



Pembahasan dilakukan oleh Menteri


Keuangan dan Gubernur Bank Sentral


masing-masing negara anggota.



Pembahasan dilakukan oleh Kementerian


terkait pada tingkat Menteri masing-


masing negara anggota.




G20 Indonesia 2022

Pelaksanaan KTT G20 dilaksanakan di Bali Indonesia atau dengan kata lain, Indonesia sebagai tuan rumah dari KTT G20 tahun 2022 ini dengan mengusung tema Recover Together Recover Together.

 



Selanjutnya, Kementerian Keuangan dan Bank Indoensia mendorong pembahasan 6 (enam) agenda prioritas dalam Jalur Keuangan/Finance Track Presidensi G20 Indonesia 2022.

 
6 (enam) Agenda Prioritas G20 2022:


  1. Koordinasi exit strategy untuk mendukung pemulihan global;

  2. Upaya penanganan dampak pandemi (scaring effects) dalam perekonomian guna mendukung pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan;

  3. Penguatan sistem pembayaran di era digital;

  4. Pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance);

  5. Peningkataon sistem keuangan inklusif

  6. Agenda perpajakan internasional




Legacy Issues

Dimana Indonesia juga melanjutkan beberapa Legacy Issues, antara lain:

  1. Mengintegrasikan risiko pandemi dan iklim dalam pemantauan risiko global;

  2. Penguatan Global Financial Safety Net (GFSN);

  3. Meningkatkan Arus Modal;

  4. Melanjutkan Inisiatif Kesenjangan Data (Data Gap Initialitive);

  5. Meningkatkan Reformasi Regulasi Sektor Keuangan;

  6. Memperkuat pengelolaan dan transparansi utang;

  7. Mempercepat agenda infrastruktur menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif;

  8. Optimalisasi dukungan pembiayaan dari bank pembangunan multilateral (MDBs);

  9. Memperkuat kapasitas sistem kesehatan dalam pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi;

  10. Melanjutkan dukungan untuk menarik investasi sektor swasta di negara-negara berpenghasilan rendah, seperti di kawasan Afrika.


 




Source:
kemenkeu.go.id
g20.org
sherpag20indonesia.ekon.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HEAD OFFICE

DKI Jakarta

GoWork Unit 239 Puri Indah CBD
Jl. Puri Indah Raya Unit 239, RT.3/RW.2
Meruya Utara, Kota Jakarta Barat,
DKI Jakarta - 11610

+62 21 5098 6362
info@anclegalbusiness.com

REPRESENTATIVE OFFICE

Tangerang

ICON Business Park 5 No. F2
Jalan BSD Raya Utama
BSD City, Tangerang
Banten - 15345

+62 818 1874 6660
admin@anclegalbusiness.com

HOTLINE

Copyright © A&C - 2024
All rights reserved by PT Anugerah Global Solusindo